Monday, March 21, 2016

Jenis Kayu untuk Furniture


Pada mulanya furniture atau mebel rumah dibuat dengan menggunakan bahan kayu solid utuh. Selain lebih awet dan tahan lama, material kayu solid juga lebih tahan beban. Karena persediaan kayu yang semakin terbatas, sekarang ini orang banyak membuat furniture dengan menggunakan bahan baku alternatif yang biayanya lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Sekarang ini, jenis kayu untuk furniture dari bahan solid semakin langka sehingga dari limbah industri kayu sendiri pun dimanfaatkan dan diolah menjadi kayu lapis, MDF, HDF, particle board baru kemudian dibuat menjadi mebel rumah. Walaupun penampakan luar yang nyaris sama, ada banyak perbedaan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih jenis kayu untuk furniture rumah.



Jenis Kayu Solid Untuk Furniture

Terdapat beberapa jenis kayu solid yang banyak digunakan untuk furniture seperti  diantaranya  adalah kayu jati, kayu nyatoh, kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar. Jenis kayu ini tentu memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Berikut ini penjelasan karakteristik sebagai referensi Anda dalam memilih jenis kayu solid untuk furnitureMaterial kayu solid merupakan bahan terkuat untuk furniture dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Selain dapat dibongkar pasang berkali-kali, tampilan furniture kayu solid juga sangat indah sehingga tidak sedikit juga yang diekspor keluar negeri. Namun karena keterbatasan bahan baku, harga material kayu solid cukup mahal dan produksinya pun membutuhkan skill khusus. Selain itu kayu solid harus dikeringkan dengan baik untuk mencegah perubahan bentuk (memuai, menyusut, retak, lapuk) dan diberi coating atau finishing dengan obat anti rayap untuk memperpanjang usia mebel kayu solid.
Kayu Jati untuk furniture
Merupakan jenis kayu premium dari hutan tropis Asia Tenggara, sehingga banyak digunakan sebagai mebel indoor maupun outdoor. Kayu ini memiliki lapisan minyak pada galih kayunya yang tahan air. Minyak ini pula yang menyebabkan kayu jati untuk furniture terlihat selalu bersinar dan tahan dibiarkan dalam jangka waktu lama bahkan diluar ruangan sekalipun. Berwarna coklat kemerahan dan berubah menjadi coklat muda setelah terkena sinar matahari, karakteristik anti bakteri yang dimilikinya menyebabkan kayu ini tak mudah lapuk sehingga perawatannya terbilang mudah. Selain itu, kayu ini memiliki serat tebal sehingga cukup mudah dalam proses pengerjaan meubel, baik pada saat pemotongan maupun pengukiran namun kuat terhadap benturan.
Kayu Nyatoh untuk furniture
Jenis kayu nyatoh memiliki serat yang lebih indah dari serat kayu meranti, seratnya lurus, licin, tekstur halus, serta karakter yang mirip kayu jati. Dengan warna merah kecoklatan sedikit lebih muda dari jati, jenis ini sering disebut sebagai kayu jati muda. Banyak ditemukan di propinsi Riau, kayu nyatoh untuk furniture juga awet karena tahan dari serangan rayap.
Kayu Sungkai untuk furniture
Jika Anda menginginkan alternatif dari kayu jati karena dibanderol tinggi, Anda mungkin bisa melirik kayu sungkai untuk furniture. Jika Anda lebih suka warna kayu yang lebih terang dan diperuntukkan di dalam ruangan, maka jenis kayu ini cocok dipilih. Namun, harga yang ditawarkan memang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kayu nyatoh.
Kayu Mahoni untuk furniture
Walau harga mentah kayu mahoni gelondong lebih murah dibanding jati, harga kayu mahoni untuk furniture di lapangan pada realitanya lebih mahal dibanding jati. Hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan untuk ekspor karena serat, pori-porinya yang halus, dan warnanya yang lebih indah merah kecoklatan.
Kayu Pinus untuk furniture
Kayu pinus merupakan jenis kayu yang mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau. Ciri dari kayu ini adalah memiliki warna yang cerah dengan serat halus. Meskipun kayu ini mudah terserang jamur, namun pinus sangat mudah dijadikan furniture. Kayu pinus juga masuk ke dalam kayu yang tergolong lunak, sehingga memudahkan pemotongan dalam pembuatan furniture.
Untuk mengakali sifat kayu yang mudah terserang jamur dan lunak, ada beberapa cara yang dipakai oleh pembuat furniture. Yaitu dengan pengeringan secara langsung setelah kayu pinus ditebang serta pengaplikasian laminasi ke bidang – bidang lebar pada furniture berbahan dasar kayu pinus.
Kayu Ramin untuk furniture
Jenis kayu yang pohonnya banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera ini memiliki karakteristik berwarna kekuningan agak putih didalamnya. Teksutrnya agak halus dan rata serta mudah dalam pengerjaannya ini tak hanya digunakan untuk furniture namun juga untuk bingkai, moulding, veneer, dan sebagainya.
Kayu Cedar untuk furniture
Kayu yang juga dikenal dengan nama Aras dalam bahasa inidonesia ini merupakan tanaman yang habitatnya berada di Himalaya dan Mediterania. Memiliki jenis daun yang runcing dan hijau sepanjang tahun, kayu yang dihasilkan tahan pada cuaca dingin dan hujan. Dikenal memiliki kelambapan yang baik sehingga tidak mudah membusuk,  kayu ini juga memiliki aroma segar dan manis. Jenis kayu ini pun dikenal tahan terhadap rayap dan serangga serta dapat menyerap kelembapan dan bau karena memiliki kandungan resin di dalamnya. Jenis kayu ini banyak dipilih sebagai bahan baku lemari pakaian dan sepatu

Kayu sonokeling

Kayu sonokeling banyak digunakan oleh masyarakat karena kayu ini memiliki keunikan tersendiri. Kayu sonokeling ini memiliki warna gelap yang alami ( tanpa diberi pewarnaan). Selain itu, furniture yang dibuat menggunakan kayu sonokeling juga dikenal awet dan elegan. Sebab, sama halnya dengan kayu jati, kayu sonokeling ini juga memiliki serat dan tekstur kayu yang indah atau dekoratif.

Kayu akasia
Secara kasat mata, kayu akasia ini memiliki warna dan serat kayu yang hampir mirip dengan kayu jati. Dan itulah salah satu alasannya kayu ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk membuat furniture. Selain itu, meskipun kayu akasia memiliki bobot cukup berat tapi kayu ini juga dikenal cukup awet dan kuat.

Kayu trembesi
Dewasa ini, permintaan furniture kayu trembesi bisa dibilang cukup tinggi, permintaan tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri tapi juga banyak yang berasal dari luar negeri. Kayu trembesi banyak dipilih oleh masyarakat untuk membuat furniture karena selain stoknya di alam masih banyak, ukuran kayu ini umumnya besar-besar. Itu sebabnya, sebagian besar desain atau model pada furniture kayu trembesi lebih menonjolkan ketebalan kayu.

2 comments: